jump to navigation

MASA LALU SEBUAH PERSFEKTIF January 15, 2010

Posted by opiniandit in Uncategorized.
add a comment

Jika ditanya pada saat ini manakah tempat terjauh yang akan sulit untuk kita kunjungi maka jawabnya adalah masa lalu.Dari kata masa lalu yang dapat diartikan tentang sebuah refleksi atas moment yang terlewati dengan ribuan proses pembuangan waktu,tentunya segala hal yang berkaitan dengan prosesi waktu usai telah dapat dipetik hasilnya pada saat ini. Terkadang kita sebagai individu merasa terjebak dengan posisi waktu saat ini dalam artian masa saat ini ketika terkait dengan perbedaan kondisi yang menyebabkan kita untuk terus berjalan menyusuri roda nasib tanpa perhentian yang jelas. Hidup pada hakekatnya ialah tanpa tujuan akhir tatkala hidup tercapai pada suatu tujuan maka itu bukan tujuan akhir tapi justru tujuan yang menuju tujuan berikutnya. Rumit memang saat melihat kebelakang tentang betapa panjangnya waktu kita dalam hidup ini ketika keseimbangan antara duniawi dan rohani pun sulit untuk dijadikan fokus.

Refleksi terhadap masa lalu merupakan hal yang dapat dijadikan referensi atas apa yang kita jalani saat ini,sangatlah penting jikalau kita dalam bertindak melihat dahulu apa yang terjadi sebelumnya. Dapat juga dijadikan landasan kerangka berpikir kita bahwa seluruh tindakan manusia berawal pada motif tindakan yang menuju kepada aksi untuk mencapai tindakan. Sebuah persfektif ini lah yang merupakan pandangan penulis tentang ironi individu belakangan ini yang sedikit mengaburkan sejarah atau bahkan melupakan untuk terus dikikis menjadi perubahan sejarah itu sendiri.
Bahayanya ketika masa lalu itu diputar balikan menjadi fakta baru untuk acuan perdebatan semu. Justru akan ada kecelakaan berfikir untuk sang penerima informasi ketika fakta masa lalu dapat dirubah untuk kebohongan sesaat. Fakta tentang seluruh rangkaian peristiwa yang telah dilewati hanya dapat dijadikan refleksi jiwa dan pemikiran sebagai landasan untuk terus hidup. Lalu saat masa lalu dijadikan sebagai tempat terjauh,pertanyaan berikutnya mengapa bukan masa depan juga yang harus dijadikan argumentasi sebagai tempat terjauh?mungkin sedikit argumentasi saya mengenai masa depan bahwa ketika bicara masa depan maka kita juga harus bicara tentang proses hari ini karena proses hari inilah yang menjadi mesin waktu untuk sampai ke masa depan sedangkan masa lalu tanpa mesin waktu untuk kembali. Pada esensinya masa berkaitan dengan apa yang harus kita lakukan hari ini dengan bicara langkah menuju masa depan